Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Kekhalifahan Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribu kota di Damaskus); serta dari 756 sampai 929 sebagai Emirat Kordoba (Imarah qurthubah) dan dilanjutkan menjadi kekhalifahan cordoba (خليفة قرطبة) 929 sampai 1031 Cordoba, Spanyol. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin Abdu Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadang kala disebut juga dengan Muawiyah I.
Setelah Hisyam bin Abdul-Malik wafat, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil berikutnya bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini semakin memperkuat golongan oposisi. Dan akhirnya, pada tahun 750 M, Daulah Umayyah digulingkan oleh Bani Abbasiyah yang merupakan bahagian dari Bani Hasyim itu sendiri, di mana Marwan bin Muhammad, khalifah terakhir Bani Umayyah, walaupun berhasil melarikan diri ke Mesir, tetapi kemudian berhasil ditangkap dan terbunuh di sana. Namun, salah satu penerus bani umayyah yang bernama Abdurrahman Ad-dakhil dapat meloloskan diri pada tahun 755 M. Ia dapat lolos dari kejaran pasukan bani abbasiyah dan masuk ke Andalusia (Spanyol). Di Spanyol sebagian besar umat islam disana masih setia dengan bani umayyah. Ia kemudian mendirikan pemerintahan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai amir (pemimpin) dengan pusat kekuasaan di Cordoba.[8] Kematian Marwan bin Muhammad menandai berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah di timur (Damaskus) yang digantikan oleh Daulah Abbasiyah, dan dimulailah era baru Bani Umayyah di Al-Andalus.
Makalah Masa Perkembangan Islam Dinasti Umayyah ( 705 – 750)
'Abdul Malik juga melakukan proses Arabisasi di kekhalifahan. Pada sekitar tahun 700, 'Abdul Malik mengeluarkan maklumat untuk menggantikan bahasa Mesir dan Koptik dengan bahasa Arab di pemerintahan di Syria dan Mesir.[58][67][68] Al-Hajjaj sendiri sudah memulainya di Iraq tiga tahun sebelumnya.[68] Hal ini menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi tunggal di negara.[39][59] Dalam penerapannya, bahasa Arab baru menjadi bahasa pemerintahan di provinsi timur jauh pada sekitar tahun 740, pada masa-masa terakhir kekuasaan Umayyah di Syria.[67] Pada masa pemerintahannya, gerakan penerjemahan buku-buku berbahasa Persia dan Romawi ke bahasa Arab mengalami perkembangan yang pesat.[7]
Pendiri dinasti Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Syufyan., ia juga menjabat sebagai khalifah pertama Bani Umayyah, sedangkan khalifah terakhirnya adalah Marwan bin Muhammad. Bani umayyah mengubah sistem pemerintahan demokrasi menjadi monarki, dibuktikan dengan menerapkan sistem perundangan yang memiliki sifat kekeluargaan.
Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman materi Pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa umayyah. Rangkuman ini disusun dari buku paket BSE K13 Revisi terbaru terbitan kemdikbud RI.
Dinasti Bani Umayah berdiri selama lebih kurang 90 tahun (40-132H atau 661-750 M), dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M) adalah pendiri Dinasti Bani Umayah dan penguasa imperium yang sangat luas. Selama 20 tahun masa pemerintahannya ia terlibat dalam sejumlah peperangan dengan penguasa Romawi baik dalam pertempuran darat maupun laut. Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Muawiyah meninggal dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun. Secara berturut-turut, para Khalifah Daulah Umayyah di Damaskus adalah sebagai berikut.Muawiyah I (41-60 H/661-680 M)
Yazid I (60-64 H/680-683 M)
Muawiyah II (64 H/683 M)
Marwan I (64-65 H/684-685 M)
Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)
Al-Walid I (86-96 H/705-715 M)
Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/715-717 M)
Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/717-720 M)
Yazid II (101-105 H/720-724 M)
Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/724-743 M)
Al-Walid II (125-126 H/743-744 M)
Yazid III (126 H/744 M)
Ibrahim bin Walid (126 H/744 M)
Marwan II (127-132 H/744-750 M)
Perkembangan kebudayaan Islam masa Bani Umayyah tidak lepas dari berbagai kebijakan yang telah diambil. Secara umum, Bani Umayyah lebih banyak mengarahkan kebijakannya pada perluasan kekuasan politik atau perluasan wilayah, baik ke Timur maupun ke Barat. Peranan dinasti ini dalam menyebarluaskan Islam cukup besar. Pada masa ini banyak daerah yang dikuasai umat Islam.
Khalifah-khalifah Bani Umayyah lain yang ikut menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, diantaranya:Kebijakan Marwan bin Hakam (64-65 H), menetapkan mata uang sebagai alat resmi pemerintah untuk barter atau alat tukar. Sejarah mata uang pertama kali diciptakan di dunia dan dijadikan sebagai alat tukar.
Kebijakan Abdul Malik bin Marwan (65-86 H), antara lain: (1) Menumpas pemberontakan yang terjadi, membuat keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban menjadi lancar. (2) Merubah bahasa administrasi dari bahasa Yunani dan bahasa Pahlawi ke bahasa Arab. Hal inilah yang mendorong Sibawaihi menyusun Al-Kitab, yang kemudian menjadi pegangan dalam tata bahasa Arab. (3) Pada 659 M. merubah mata uang yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam, yang sebelumnya menggunakan mata uang Bizantium dan Persia berupa dinar dan dirham, dengan mata uang yang dicetak sendiri dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab, berupa dinar yang terbuat dari emas, dan dirham dari perak.
Kebijakan Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H) mengirimkan 12.000 pasukan Islam ke Eropa atau Andalusia terjadi pada tahun 711 M.
Kebijakan Umar bin Abdul Aziz (99-101 H), memerintahkan gubernur Madinah agar masyarakat Islam yang ada di Madinah, Hijaz dan sekitarnya menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadits.
perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaanBizantine. Pada masa pemerintahan khalifah Ali Ibn Abu Thalib,Mu'awiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk mempertahankankedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Mu'awiyah mulaiberambisi untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah.Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu'awiyah menjadi penguasa seluruhimperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwapenting dan bersejarah selama masa kekuasaannya
pemerintahannya pasukan islam melakukan penyeranganke Prancis dengan melewati pegunungan Baranese merekasampai ke wilayah Septomania dan Profanes, lalumelakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis.Namun kaum muslimin tidak berhasil mencapaikemenangan yang berarti di Prancis. sangat sedikit terjadiperang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marakdengan menggunakan nasehat yang penuh hikmahsehingga banyak orang masuk islam, masa pemerintahanUmar Bin Abd Aziz terhitung pendek. Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M)pemerintahannya dikenal dengan adanya perbaikan-perbaikan dan menjadikan tanah-tanah produktif. Diamembangun kota Rasyafah dan membereskan tataadministrasi. Hasyim dikenal sangat jeli dalam berbagaiperkara dan pertumpahan darah. Namun dia dikenal sangatkikir dan pelit. Penaklukan dimasa pemerintahannya yangdipimpin oleh Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia mulai denganmenyerang Bordeau, Poitiers, dari sana ia mencobamenyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadidiluar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranyamundur kembali ke Prancis pada tahun 114H / 732M.peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa yangsangat membahayakan Eropa. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah,baik ditimur maupun barat. Wilayah kekuasaan islam masaBani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerahitu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria, Palestina, JazirahArab, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan, daerahyang sekarang disebut Pakistan Purkmenia, Ulbek, danKilgis di Asia Tengah.
Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang diperolehsedikit sekali, sebab kurangnya dukungan serta bantuanpemerintah (kerajaan) waktu itu. Baru setelah masakhalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang Tashrimulai meningkat, beliau berusaha mempertahankanperkembangan hadits yang hampir mengecewakan, karenapara penghafal hadits sudah meninggal sehingga Umar BinAbd Al-Aziz berusaha untuk membukukan Hadits.Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini,namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapatdianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi perjanjiannyadengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik tahta yangmenyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpinsetelah Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam.Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putramahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisidikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perangsaudara beberapa kali dan berkelanjutan.
Sibaweih menyusun al-Kitab untuk mempelajari bahasa Arab bagi orangyang tidak mengerti bahasa Arab. Ini muncul karena wilayah Islam telahberkembang ke luar Jazirah Arab. Orang belum mengenal bahasa Arab,apalagi kahalifah Abdul Malik mengerakkan politik Arabisasi. Ilmu Aqliyah pada masa ini mulai dikenalkan. Khalifah Muawiyahmemerintahkan supaya diterjemahkan karya-karya bangsa Grek (Ynani)yang mengandung bermacam-macam ilmu. Dengan demikkian orangIslam pada masa ini mulai mengetahui ilmu kedokteran, ilmu Kalam, Senibangun dan sebagainya. Ilmu Aqliya pada maasa ini baru bertingkatpermulaan dan pengenalan. Tingkat perkembangan adalah pada masakhalifah Abdul Malik Dinasti Umayyah telah mampu membentuk perdaban yangkontemporer dimasanya, baik dalam tatanan sosial, politik, ekonomi danteknologi. Berikut Prestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan BaniUmayah didalam pembangunan berbagai bidang antara lain:a. Masa kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos dan tempat-tempat dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya disepanjang jalan.b. Menertibkan angkatan bersenjata.c. Pencetakan mata uang oleh Abdul Malik, mengubah mata uangByzantium dengan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasaiIslam. Mencetak mata uang sendiri tahun 659 M dengan memakai katadan tulisan Arab.d. Jabatan khusus bagi seorang Hakim ( Qodli) menjadi profesi sendiri.e. Keberhasilan kholifah Abdul Malik melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan Islam dan memberlakukanbahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.Keberhasilannya diikuti oleh putranya Al-Walid Ibnu Abdul Malik ( 2ff7e9595c
Comments