GOLONGAN IIIA. Unsur-unsur golongan IIIA . Sifat-sifat Fisik. JARI-JARI ATOM. ENERGI IONISASI. Boron oxide, B 2 O 3 , Aluminium oksida, Al 2 O 3 , adalah amfoter. α-Al 2 O 3 and γ-Al 2 O 3 adalah dua bentuk anhidrous yang berbeda dalam peanataan atom Al dan O. Ga 2 O 3 and In 2 O 3
Unsur Golongan 3a Pdf Free
Di dalam pelajaran kimia, tabel periodik atau sistem periodik menjadi salah satu bagian penting karena menampilkan berbagai macam unsur yang ada. Pada tabel tersebut juga terdapat banyak informasi penting mengenai setiap unsur sehingga sangat berguna dalam memahami berbagai materi kimia.
Unsur-unsur yang ada di sistem periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya dan juga dikelompokkan sesuai kemiripan sifatnya. Bagaimana sistem periodik unsur bisa terbentuk, cara membacanya serta kecenderungan sifat keperiodikan unsur akan dibahas dalam ulasan berikut ini.
Untuk sampai ke bentuk sistem periodik yang saat ini digunakan, sejarahnya terbilang cukup panjang dan mengalami beberapa kali perubahan. Selain karena jumlah unsur yang sudah ditemukan pada masanya belum lengkap, keterbatasan teknologi dan informasi juga menjadi kendalanya.
Seorang ilmuwan kimia asal Prancis bernama Antoine Laurent Lavoisier menjadi tokoh pertama yang mengembangkan sistem periodik pada tahun 1789. Di masa itu hanya ada sedikit unsur yang ditemukan dan dipublikasikan olehnya namun merupakan penemuan yang sangat penting.
Dobereiner mengelompokkan tiga unsur dalam satu kelompok dengan aturan Triad atau Triade. Dalam aturan ini, massa atom unsur pertama dijumlahkan dengan massa atom unsur ketiga, kemudian unsur kedua akan memiliki massa atom rata-rata dari unsur pertama dan ketiga.
Sistem periodik berikutnya disempurnakan lagi oleh kimiawan dari Inggris bernama John Newlands. Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya dengan sistem oktaf. Menurutnya, sifat kimia dan fisika dari unsur akan berulang pada urutan ke delapan.
Selanjutnya pada tahun 1871, seorang ahli kimia yang berasal dari Rusia bernama Dmitri Mendeleev menyempurnakan sistem periodik sebelumnya. Mendeleev mengelompokkan unsur-unsur yang memiliki sifat yang mirip ke dalam satu kolom yang disebut golongan.
Kemudian unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atom relatif dalam satu baris yang disebut dengan periode. Di tebel yang dibuat olehnya, disisakan beberapa celah kosong yang diyakini akan menjadi tempat unsur yang belum ditemukan pada saat itu.
Sistem yang dibuat Mendeleev ini kemudian menjadi dasar sistem periodik modern sehingga Ia disebut sebagai penemu sistem periodik unsur kimia. Berikut ini adalah sistem pengelompokkan unsur berdasarkan aturan dari Mendeleev.
Moseley kemudian menemukan bahwa nomor atom merupakan jumlah dari partikel positif yang ada di dalam sebuah atom. Aturan tentang nomor atom ini yang kemudian dijadikan dasar dalam pengelompokkan unsur di sistem periodik yang baru dan berlaku sampai saat ini.
Setelah semakin banyak unsur yang ditemukan di alam, kemudian akhirnya sistem periodik yang sudah disusun oleh Moseley menjadi lengkap dan menjadi tabel periodik yang digunakan hingga saat ini.
Pada sistem periodik yang dipakai saat ini, unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya secara horizontal dan berdasarkan sifatnya secara vertikal. Bentuk tabelnya tidak merata karna memang disesuaikan sesempurna mungkin untuk mengelompokkannya dengan baik.
Untuk bisa membaca sistem periodik, ada dua hal dasar yang perlu dipahami yaitu yang disebut dengan golongan dan periode. Golongan merupakan pengelompokkan unsur dalam satu kolom (vertikal) dan periode adalah kelompok unsur dalam satu baris (horizontal).
Unsur-unsur yang berada dalam satu kolom (vertikal) yang sama artinya berada dalam satu golongan yang sama. Terdapat 2 golongan dalam sistem periodik yaitu golongan A yang merupakan golongan utama, lalu golongan B yang merupakan golongan logam transisi.
Golongan A terbagi menjadi 8 golongan mulai dari IA sampai VIIIA yang dalam tabel terpisahkan oleh golongan B di tengahnya. Setiap golongan memiliki nama masing-masing dengan kemiripan sifat dari unsur-unsur penyusunnya.
Berikutnya ada golongan B yang disebut dengan golongan logam transisi yang terletak di antara golongan IIA dan IIIA. Di dalam tabel, golongan B paling kiri adalah IIIB dan berlanjut sampai VIIIB yang memiliki 3 kolom kemudian dilanjutkan dengan golongan IB dan IIB di sebelah kanannya.
Periode merupakan kelompok unsur dalam satu baris (horizontal) dan tersusun dari unsur dengan kenaikan nomor atom yang teratur. Terdapat 7 periode di dalam sistem periodik yang setiap periodenya mempunyai jumlah unsur yang berbeda.
Letak suatu unsur di dalam sistem periodik dan konfigurasi elektron sangatlah berkaitan erat. Karena susunan konfigurasi elektron tersebut yang kemudian bisa dijadikan cara untuk menentukan letak dari suatu unsur di sistem periodik mulai dari golongan dan juga periodenya.
Di beberapa tabel sistem periodik unsur, terdapat warna-warna tertentu pada unsur-unsurnya. Umumnya warna-warna yang ada di sistem periodik menunjukkan sifat dari unsur seperti logam, semi-logam dan nonlogam.
Selain itu ada pula beberapa sistem periodik unsur yang memberi warna berdasarkan wujud dari suatu unsur dalam keadaan bebas mulai dari padat, cair dan gas. Namun biasanya di sekitar tabel akan disediakan petunjuk mengenai arti dari warna yang ada di setiap unsur.
Pada unsur-unsur yang terdapat dalam susunan sistem periodik, terdapat kecenderungan dari beberapa sifat yang disebut dengan sifat keperiodikan unsur. Berikut ini adalah beberapa sifat keperiodikan unsur dan hubungannya dengan susunan sistem periodik.
Jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom ke orbital elektron paling luar dari suatu atom. Dalam satu golongan, semakin bawah letak unsur maka akan semakin besar jari-jari atomnya. Sedangkan dalam satu periode, semakin kiri letak unsur dalam sistem periodik maka makin besar jari-jari atomnya.
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron terluar dari suatu atom. Dalam satu golongan, unsur yang terletak lebih atas akan memiliki energi ionisasi makin besar. Dalam satu periode, unsur yang letaknya lebih kanan akan memiliki energi ionisasi lebih besar.
Afinitas elektron merupakan energi yang dilepaskan saat suatu atom mengikat 1 elektron dan membentuk ion negatif. Semakin kanan letak unsur dalam periode yang sama, semakin besar pula afinitas elektronnya. Sedangkan semakin atas letak unsur dalam satu golongan maka makin besar juga afinitas elektronnya.
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron dari atom lain di dalam sebuah ikatan kovalen. Dalam satu golongan, unsur-unsur memiliki kecenderungan kenaikan keelektronegatifan semakin ke atas.
Sedangkan dalam satu periode, kecenderungan kenaikan keelektronegatifan terjadi semakin ke kanan letaknya dalam sistem periodik. Namun perlu diingat bahwa unsur-unsuh Gas Mulia atau golongan VIIIA tidak memiliki keelektronegatifan alias keelektronegatifannya bernilai 0.
Tabel periodik telah mengalami banyak perkembangan dalam sejarahnya hingga sampai ke sistem yang dipakai hingga kini. Ada banyak informasi yang bisa didapat dari letak unsur-unsur di dalam sistem periodik yang berguna untuk memahami berbagai gejala dan sifat dalam suatu unsur maupun senyawa.
Biloks adalah singkatan dari bilangan oksidasi yang bisa kita definisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menunjukkan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan ke atom lain. Beberapa atom hanya mempunyai satu biloks, namun ada beberapa atom yang mempunyai lebih dari satu biloks. Jika kamu menemukan nilai dari sebuah bilangan atom pada suatu molekul ataupun senyawa, maka kamu harus mengetahui terlebih dahulu biloks atom unsur lainnya yang mempunyai sifat umum (standar).
Contoh: Misalnya, bilangan oksidasi unsur Na (unsur golongan IA) pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O adalah +1. Bilangan oksidasi unsur Ca (unsur golongan IIA) pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO adalah +2. Bilangan oksidasi Al (Unsur golongan IIIA) dalam senyawa Al2O3 adalah +3.
Contoh: Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida adalah -1. Misalnya, bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.
Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik. Dalam tabel periodik, unsur-unsur diatur dalam serangkaian baris (atau periode) sehingga mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.
Dalam blok-s dan blok-p tabel periodik, unsur-unsur dalam periode yang sama umumnya tidak menunjukkan tren dan kesamaan sifat (lebih signifikan tren vertikal ke bawah dalam golongan). Namun dalam blok-d, tren sepanjang periode menjadi signifikan, dan dalam blok-f, unsur-unsur menunjukkan tingkat kesamaan yang tinggi di sepanjang periode.
Periode 1 merupakan periode yang paling sedikit anggotanya, dengan hanya 2 unsur, hidrogen dan helium. Oleh karena itu, mereka tidak mengikuti kaidah oktet. Secara kimia, helium berperilaku sebagai gas mulia, dan oleh karenanya dimasukkan sebagai bagian dari unsur golongan 18. Namun, dalam hal struktur intinya, helium masuk ke dalam blok s, dan oleh karena itu kadang-kadang diklasifikasikan ke dalam unsur golongan 2, atau secara simultan masuk ke dua golongan sekaligus golongan 2 dan 18. Hidrogen sangat mudah kehilangan dan menangkap sebuah elektron, dan oleh karena itu secara kimia masuk ke dalam dua golongan sekaligus yaitu unsur golongan 1 dan 17. 2ff7e9595c
Comments